PENDIDIKAN

Ribuan Santri Darussalam Sambut Delegasi Kuwait

Sejumlah perwakilan Kuwait saat menyerahkan bantuan pembangunan di Pondok Pesantren Darussalam Kersamanah Garut, foto jmb

Gapura Garut ,– Sebanyak 12 orang delegasi kerajaan Kuwait mungkin tidak pernah membayangkan penyambutan unik yang dilakukan para santri sebuah pesantren pelosok.

Menggunakan kostum animasi tokoh lakon Ironman, dua santri Pondok Pesantren Modern Darussalam, Sindangsari, Kersamanah, Kabupaten Garut, Jawa Barat berdiri ditengah ribuan satri untuk menyambut belasan utusan emir negara kaya itu sehingga menjadi lebih menarik.

“Biar kami tidak kelihatan kaku, bahwa pesantren pun bisa berkembang mengikuti jaman,” ujar Devi Muharrom Sholahuddin, salah satu panitia penyambutan saat ditemui, Kamis (27/4).

Menurutnya, penyambutan yang diberikan ribuan santrinya dianggap tidak berlebih, terlebih penyambutan itu sebagai bentuk balasan dan saling menghormati atas kerjasama panjang yang selama ini mereka jalin. “Mungkin kerjasama kami sudah 30 tahun lebih,” ujarnya.

Selama ini pesantren Darussalam sudah dikenal sebagai pesantren modern yang mampu menghasilkan ribuan santrinya terampil di masyarakat. Sehingga penyambutan meriah itu dianggap tepat. “Sudah selayaknya tamu jauh kita hormati dengan meriah,” kata dia.

Devi menambahkan, untuk menambah keterampilan santri saat kembali kepada masyarakat, pengelola pesantren telah lama memberikan keterampilan tambahan bagi santri berupa keterampilan komputer, keterampilan servis eletronik, otomotif dan handycraf. “Khusus santri putri kita berikan kursus menjahit, tataboga dan tata rias,” ujarnya menambahkan.

Dalam kedatangannya ujar dia, misi delegasi salah satu negara kaya di timur tengah itu untuk memberikan bantuan pembangunan fasilitas gedung baru asrama berikut kelas baru bagi santri putri. “Nanti perwakilan dari mereka yang akan langsung meletakan batu pertamanya,” kata dia menambahkan.

Dalam penyambutan meriah pagi tadi, sedikitnya 2.000 santri putra-putri plus 450 orang santri yatim piatu jaringan pesantren jaringan Gontor tersebut, diterjunkan ke lokasi penyambutan yang dipusatkan dari pintu masuk pesantren putri hingga halaman dan ruanh utama Auditorium pesantren.

Mereka berderet berbaris menyambut iring-iringam delegasi sambil sesekali dipandu kesenian longser yang pertama kali memberikan kalungan bunga bagi seluruh delegasi yang datang. “Kami sekaligus mengenalkan kesenian daerah Indonesia,” ujarnya.

Selain longser, ada kesenian lain yang ditampilkan saat penyambutan para felegasi, mulai dari tari merak, longser, angklung hingga sambutan dakwah agama yang dibawakan perwakilan para santri modern itu. “Kami juga sekalian mengenalkan perkembangan kami selama ini buat mereka,” ujarnya.***JSN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *