PENDIDIKAN

Disdik Garut Merilis Kerusakan Sekolah Akibat Banjir Bernilai Rp.5,5 Miliar

suasana lokasi bekas genangan banjir gambar dari udara, foto istimewa
suasana lokasi bekas genangan banjir gambar dari udara, foto istimewa

Gapura Garut ,- Dinas Pendidikan Kabupaten Garut merilis jumlah sekolah yang rusak akibat banjir bandang di Kabupaten Garut mencapai 10 unit yang tersebar disejumlah lokasi yang terkena banjir bandang.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Garut Mahmud, sekolah yang rusak ini terdiri dari tingkat SD hingga SMA dengan tingkat kerusakan mulai ringan hingga berat.

“Kami sementara ini  baru mendata sekitar 10 sekolah yang terendam dan rusak. Dari ke-10 sekolah ini, dua di antaranya berupa SD, delapan SMP, satu SMA, serta satu lainnya SMK,” Kata Mahmud, Minggu (25/9/2016).

Sekolah yang terdampak banjir ini adalah adalah SD IT Muhammadiyah Tarogong Kidul, dan SDN Sukaratu 1 Banyuresmi. Sedangkan untuk SMP, sekolah yang terdampak adalah SMPN 2 Tarogong Kidul, SMPN 2 Banyuresmi, SMP PGRI Tarogong Kidul, SMPN 2 Samarang, SMPN 3 Cisurupan, SMPN 1 Pasirwangi, dan SMP Qurota’ayun Samarang.

“Untuk tingkat SMA, yaitu  SMK Qurota’ayun Samarang dan SMA PGRI Tarogong Kidul. Sebagian besar sekolah ini hanya terendam banjir dan lumpur. Sementara salah satu yang rusak karena ambruk itu SMP PGRI Tarogong Kidul, sehingga siswa di SMP PGRI Tarogong Kidul terpaksa harus  digabung ke SMP Hikmah Tarogong Kidul untuk kegiatan belajarnya,” ungkapnya.

Ke-10 unit sekolah ini baru dari tingkat SD sampai tingkat SMA, sementara lembaga-lembaga  pendidikan seperti Kelompok Belajar (Kober) setingkat TK, lebih banyak yang  terdampak oleh bencana ini.

“Data sementara baru tujuh Kober yang rusak, kemungkinan besar akan bertambah banyak lagi Kober ini,” ujarnya.

Mahmud menerangkan, jumlah Kelompok Belajar yang rusak akan sangat banyak karena lembaga pendidikan ini menggunakan bangunan rumah warga yang berada di kawasan permukiman. Dari pendataan pihaknya, lembaga Kelompok Belajar itu tersebar di wilayah permukiman Tarogong Kidul dan Garut Kota.

“Karena lokasinya berada di permukiman yang diterjang banjir, maka lembaga Kober yang ada itu ikut terdampak pula,” ucapnya.

Total sementara kerugian lanjut Mahmud diperkirakan  mencapai Rp.5,5 miliar. Kerugian ini terdiri dari bangunan sekolah, peralatan belajar di sekolah seperti alat-alat IT, laboratorium, hingga buku-buku pelajaran.

“Kami sudah membuat laporan dan menyampaikannya ke pemerintah tingkat provinsi serta pusat terkait dampak banjir bandang ini. Respons dari provinsi dan pusat bagus. Mudah-mudahan bisa segera mendapat bantuan penggantian,” Tukasnya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *