PENDIDIKAN

Puluhan Siswa SD Cibunar Cibatu Belajar di Ruang Kelas Rusak

Sejumlah siswa SD Cibunar Cibatu saat sedang belajar dibangunan yang rusak, foto wild
Sejumlah siswa SD Cibunar Cibatu saat sedang belajar dibangunan yang rusak, foto wild

Gapura Garut ,- Puluhan siswa SDN Cibunar VI di Kampung Sayang, Desa Cibunar, Kecamatan Cibatu, Garut belajar di dalam ruang kelas yang rusak. Dari enam kelas di sekolah ini, tiga ruangan mengalami kerusakan ringan dan satu ruang kelas rusak berat.

Ruang kelas yang mengalami kerusakan berat di sekolah ini digunakan oleh oleh para siswa kelas V. Sebagian dinding pada ruang kelas tersebut hanya menggunakan triplek dengan atap nyaris miring yang bocor.

Kondisi demikian membuat pihak sekolah mengubah bangku dan meja siswa kelas V agar tidak basah kuyup diguyur air hujan. Terlebih kondisi ini diperparah dengan dinding kelas yang tidak memiliki jendela kaca, melainkan hanya berupa ram kawat.

“Sementara tiga ruangan kelas yang rusak ringan itu karena terdapat retakan pada dinding-dinding temboknya,” kata Kepala SDN Cibunar VI Cibatu Ade Aminah, Jumat (26/2/2016).

Ade mengaku pihaknya tidak bisa berbuat banyak dengan kerusakan di empat ruangan kelas di sekolahnya itu. Selama ini bantuan yang diterima sekolah hanya dipergunakan untuk kegiatan belajar para siswa saja, bukan untuk memperbaiki ruang kelas.

“Sudah 10 tahun ruang kelas V ini rusak karena lapuk dimakan usia. Saya hanya berharap pemerintah memberikan bantuan perbaikan, agar proses belajar mengajar siswa tidak terganggu,” tutur Ade.

Ade membenarkan bila para siswa yang belajar di ruang kelas V mengubah posisi bangku dan meja mereka. Air hujan yang masuk melalui celah atap yang bolong kerap mengganggu suasana belajar.

“Belum lagi cipratan air dari samping karena dinding tidak memiliki jendela kaca,” imbuhnya.

Ketua Komite SDN Cibunar VI Maman Sudirman mengungkapkan, sekolah ini sebenarnya pernah mendapat bantuan perbaikan dari pemerintah di 2010 lalu. Namun karena dana yang didapat dari bantuan itu terbatas, ruang kelas yang diperbaiki di sekolah ini hanya beberapa unit saja.

“Waktu itu sifat perbaikannya swadaya masyarakat. Tapi tidak semua kelas diperbaiki, hanya beberapa saja. Yang paling parah ya ruang kelas V karena belum tersentuh perbaikan meski sudah rusak,” ungkapnya.

Maman mengaku pihaknya telah berulang kali mengajukan perbaikan ruang kelas ini ke pemerintah. “Cuma sampai sekarang belum ada realisasinya. Entah kapan ruang kelas rusak di sekolah ini bisa diperbaiki kembali,” katanya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *