PARIWISATA BUDAYA

Bappeda Garut Siapkan Penguatan Infrastruktur Sambut Destinasi Kelas Dunia di Bagendit

Gapura Garut – Situ Bagendit yang akan menjadi Destinasi Wisata Kelas Dunia tengah menjadi sorotan publik. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut dalam hal ini memberikan bantuan demi kelancaran pembangunan tempat wisata yang akan menjadi icon Kabupaten Garut tersebut.

Kepala Bappeda Kabupaten Garut, Agus Ismail mengatakan, pihaknya akan memberikan bantuan infrastruktur untuk membantu dalam kelancaran revitalisasi Situ Bagendit yang dijadwalkan akan dibuka di bulan Desember tahun 2021.

Guna mendukung itu semua, lanjut Agis, demikian panggilan sehari-hari, pihaknya menyiapkan infrastruktur, mulai dari akses, pembukaan jalan, kemudian infarstuktur dasar lainnya, penyediaan akses sumber daya air, sumber daya listrik, termasuk juga kewajiban pemda untuk menyiapkan lahannya.

Saat ditemui di Kantor Bappeda Kabupaten Garut, Selasa (17/11/2020), ia menambahkan, pihaknya kini sudah menyiapkan anggaran untuk pembebasan tanah di Situ Bagendit yang akan menjadi wisata kelas dunia tersebut.

“Kita juga sudah menugaskan dan menyiapkan anggaran untuk pembebasan tanah di Situ Bagendit dan ini sebagai bentuk dukungan kita kepada proyek yang strategis dan sudah berskala nasional dan alhamdulillah kita juga mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ujar Agis yang baru saja dilantik menjadi Kepala Bappeda oleh Bupati Garut Rudy Gunawan, Senin (16/11/2020).

Kebijakan ini, menurut dia, merupakan salah satu dari kebijakan terkait percepatan pemulihan ekonomi yang menjadi prioritas dalam pembangunan pada sektor pariwisata.

“Kita coba sinergiskan dengan kebijakan- kebijakan yang lain dalam percepatan pemulihan ekonomi, dimana salah satu prioritas pembangunan kita atau lead sektor percepatan ekonomi adalah sektor pariwisata,” ujar Agus.

Selain itu, imbuhnya, harus adanya kolaborasi dari berbagai sektor untuk memajukan UMKM yang berada di sekitar objek wisata ataupun objek wisata itu sendiri .


“Nanti kita akan coba tata ulang akan kita coba atur sedemikian rupa, tetap membangkitkan sektor UMKM tapi kemudian juga tidak merusak atau tidak mengganggu daripada objek itu sendiri, tapi ini harus menjadi supporting system, harus menjadi sistem pendukung yang memang justru memajukan dari berbagai sektor , UMKM-nya tidak boleh mati tapi yang utamanya pun harus tetap berkembang, maka dari sinilah butuh adanya kolaborasi, kolaborasi antar berbagai sektor,” pungkas Agus.***red/hms

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *