PARIWISATA BUDAYA

Dangiang Galuh Pakuan Hibur Warga Dayeuh Luhur Cilacap

Salah satu pementasan tarian khas Dangiang Galuh Pakuan, Foto hermanto
Salah satu pementasan tarian khas Dangiang Galuh Pakuan, Foto hermanto

Gapura Cilacap ,- Pementasan Kesenian dari Grup Dangiang Galuh Pakuan pimpinan tokoh budaya Jawa Barat yang juga bupati Purwakarta, H Dedi Mulyadi,  berhasil menghibur warga kecamatan Dayeuhluhur, Jum’at (16/1/2015) malam. Pagelaran seni tersebut membawakan perpaduan antara tarian khas sunda, musikalisasi puisi, nyanyian khas sunda, serta perpaduan antara musik tradisional dan modern.

Acara yang digelar di Lapang Cilubang Desa Panulisan Timur Kecamatan Dayeuhluhur Kabupatem Cilacap Jawa Tengah ini berhasil memukau ribuan  penonton yang hadir. Betapa tidak, dengan arena panggung yang cukup mewah, serta tatanan-tatanan yang modern, disuguhkan aneka tarian dan pesan-pesan moral dari para pelaku seni ini kepada masyarakat.

Dangiang Galuh Pakuan merupakan grup kesenian yang konsisten dalam budaya sunda, hal ini memiliki arti mendalam, yakni selama manusia konsisten, pasti bisa hadir suatu kewibawaan.

Walaupun sebagai pimpinan grup, namun Dedi turun langsung dengan peran sebagai dalang yang pemerannya adalah para anggota grupnya. Tidak hanya itu, Dedi pun menggandeng Si Ohang dalam pementasannya, sehingga seluruh penonton dibikin ngakak dengan banyolan-banyolan khas si Ohang.

Ditengah pagelaran, Dedi tidak ragu untuk mengambil penonton dari kalangan anak-anak dan seorang ibu untuk naik keatas panggung.

“Saya mengambil penonton keatas panggung, biasanya seorang ibu- ibu dan anak-anak, karena seorang ibu adalah manusia yang pekerja keras dan melindungi anak, jika anak-anak saya mengingat kembali waktu saya kecil dulu,”Kata Dedi.

Pada saat seorang anak yang bernama Rizki (11) diajak untuk naik ke panggung, Dedi menanyakan beberapa pertanyaan kepada anak tersebut dengan khas bahasa sundanya. Tentunya hal itu membuat si anak grogi dengan pertanyaan-pertanyaan dari kang Dedi, hal ini membuat penonton tertawa dengan kepolosan wajah si anak tadi yang hanya bisa melongo saat diberi pertanyaan.

Tidak cukup sampai disitu, Dedi yang juga Bupati Purwakarta tersebut juga mengajak anak itu untuk berdialog tentang etika kepada orang tua, dan si anak pun hanya mengikuti apa yang dilakukan oleh kang Dedi. Sampai akhirnya, si anak tersebut dikasih uang sebanyak 1,5 juta untuk dibelikan keperluan perlengkapan sekolah.

“Saya tidak bermaksud untuk pamer atau sejenisnya, namun hal ini dilakukan karena murni ingin membantu masyarakat yang sedang membutuhkan, apalagi ini adalah seorang anak yang harus terus sekolah hingga tercapai cita-citanya,”katanya.

Setelah selesai, Dedi bersama grupnya melanjutkan pagelarannya kembali, ia mengakui bahwa kesenian sunda ini sudah dicintainya sejak dulu. Dedi pun akan terus berkeliling Kota di Jawa Barat, untuk terus membumingkan budaya-budaya sunda.

“Sesibuk apa pun, saya akan selalu meluangkan waktu untuk berkeliling Jawa Barat atau daerah Jawa tengah, bahkan hingga ke Kalimantan dengan meniupkan ruh-ruh budaya sunda,” pungkasnya. ***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *