Gapura Nusantara ,- Protes dan prihatin terhadap aksi kekerasan terhadap jurnalis oleh oknum Anggota TNI Angkatan Udara di Medan yang terjadi Senin (15/8/2016) lalu, sejumlah wartawan dari berbagai media di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat menggeral upacara pengibaran bendera setengah tiang, Rabu (17/8/2016).
Wartawan Aceh sesalkan bentrok warga dan TNI AU di Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, yang berujung pada penganiayaan dua jurnalis TribunMedan serta MNCTV saat melakukan tugas jurnalistiknya.
“Aksi ini sebagai bentuk belasungkawa atas peristiwa yang dialami oleh dua rekan kami yang dianiaya anggota TNI AU,” kata Arief Fahmi, Koordinator Aksi kepada wartawan, Rabu (17/08/16), sebagaimana dirilis pos-metro.com
Kata Arief, walau usia kemerdekaan Republik Indonesia telah berumur 71 tahun, namun kemerdekaan sesungguhnya terhadap pekerja pers di Tanah Air dinilai belum merdeka saat menjalakan tugasnya di lapangan.
Buktinya tegas Arief hampir setiap tahun jurnalis selalu menjadi korban penganiayaan dan kekerasan yang dilakukan oleh oknum aparat negara saat menjalankan tugas liputan di lapangan.
“Kami jurnalis sesungguhnya belum merdeka, dan negara belum menjamin penuh kemerdekaan terhadap pekerja pers, buktinya setiap tahun terus saja terjadi penganiayaan dan kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia,” Ucapnya.
Dalam aksi upacara pengibaran bendera setengah tiang itu, para jurnalis juga mendesak agar TNI AU menindak oknum anggotanya yang melakukan penganiaan terhadap jurnalis.***TGM
