HUKUM KRIMINAL

Polisi Tangkap Pelaku Pungli di Jalur Pendakian Gunung Guntur

Gapura Garut ,- Jajaran Kepolisian Sektor Tarogong Kaler, Kabupaten Garut Jawa Barat segera bertindak cepat menangkap pelaku dugaan pungutan liar (pungli) kepada para pendaki di Gunung Guntur, Garut yang sempat viral lewat video di media sosial.

Kapolsek Tarogong Kaler, Iptu Tito Bintoro, mengatakan terduga pelaku atas nama Solihin Santosa telah diamankan pihaknya sekitar pukul 15.00. Penangkapan pelaku setelah video dugaan pungli viral di media sosial.

“Berdasarkan video itu kami bergerak mencari pelaku. Sebelumnya laporan para pendaki yang resah atas perbuatan pelaku juga sudah banyak kami terima,” Kata Tito di Mapolsek Tarogong Kaler, Kamis (24/8/2017).

Menurutnya pungli yang dilakukan pelaku juga telah  mencoreng nama Garut sebagai daerah tujuan wisata.

“Pelaku telah mengakui meminta uang kepada para pendaki sebesar Rp 2.500 per orang. Ia  Warga Babakan Jambe, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler itu sudah sekitar satu tahun melakukan pungli,”ungkap Tito memaparkan hasil pemeriksaan anggotanya.

Ia menyebut tersangka mengaku dasar memungut uang kepada setiap  pendaki beralasan  untuk membersihkan kebun yang sering dilintasi pendaki.

“Dia juga mengaku memang memaksa minta uangnya,” ucapnya.

Pelaku kini masih dimintai keterangan pihak kepolisian. Terkait dugaan jika pelaku mengalami gangguan jiwa belum bisa dibuktikan karena harus diperiksa oleh tim kejiwaan.

“Diajak ngobrol masih nyambung. Dia juga mengakui kalau meminta uang ke pendaki dan sering bawa golok,” katanya.

Dari hasil pungli kepada para pendaki, tambah dia, pelaku bisa mendapatkan uang Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu. Pungli yang dilakukan tak setiap hari. Namun di saat pendakian sedang ramai.

“Biasanya pelaku meminta uang dari hari Jumat sampai Minggu. Uang hasil pungli digunakannya untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Solihin, pelaku dugaan pungli, mengakui jika orang berkaos merah yang berada di dalam video itu merupakan dirinya. Ia pun tak menampik jika mendorong seorang pendaki karena tak memberikan uang yang dimintanya.

“Saya minta uang untuk perawatan jalan. Soalnya itu jalan saya yang bikin dan dirawat sama saya. Uangnya saya pakai buat sehari-hari. Kalau ada lebihnya saya kasih ke yang kurang mampu dekat rumah,” ucap Solihin saat menjalani pemeriksaan.

Dorongan yang ia lakukan kepada pendaki di video, karena Solihin merasa tak dihargai saat mengajak bicara para pendaki. Ia pun merasa meminta paksa kepada para pendaki yang melintas.

“Inginnya duduk dulu, jangan ngobrol sambil jalan. Merasa salah saya juga,” katanya yang diancam mendekam di jeruji besi.

Penghasilan yang didapat saat melakukan pungli diakuinya tak menentu. Mulai dari Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu. “Kalau sepi paling cuma Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu. Kalau ramai bisa Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu. Terakhir waktu saya minta ke pendaki itu saya dapat Rp 300 ribu. Uangnya juga sudah habis,” ucapnya.***Marwij

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *