HUKUM KRIMINAL

Korban Selamat Miras Oplosan Masih Terbaring di RSUD Garut

Gapura Garut ,- Rian Hidayatulloh (27), warga Kampung Pasantren Sukadana, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, korban selamat akibat menegak miras oplosan hingga kini masih menjalani perawatan di RSUD dokter Slamet Garut. Korban pada Minggu 13 September 2016, dilarikan ke IGD RSUD setelah menderita keracunan alkohol.

Humas RSUD dr Slamet Garut Muhammad Lingga Saputra menyebutkan, korban saat tiba di rumah sakit telah mengalami gejala keracunan yang cukup parah. Petugas medis pun melakukan tindakan kuras lambung untuk membuang racun di dalam sistem pencernaannya.

“Gejala yang ditunjukan memperlihatkan ia mengalami toxikasi atau keracunan alkohol, seperti mual dan muntah. Pasien ini mengalami dehidrasi, sehingga petugas mesti memberi cairan infus beberapa kali,” kata Lingga, di RSUD dr Slamet Garut, Senin (14/11/2016).

Setelah sempat mendapat penanganan medis secara intensif, lanjut Lingga kondisi Rian berangsur-angsur membaik. Perawatannya kemudian dipindah ke ruang rawat Rubi untuk pemulihan.

“Sample muntahannya sudah diambil petugas. Kami tidak mengetahui detail kronologi yang menyebabkan korban bisa seperti itu, namun untuk gejalanya memang mengalami toxsikasi alkohol atau keracunan alkohol,”ungkapnya.

Rian merupakan satu dari empat pemuda yang mengonsumsi miras oplosan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Rian meminum miras bersama tiga temannya yang juga berasal dari Kampung Pasantren Sukadana, pada Jumat 11 November 2016 malam.

Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, tiga pemuda lain yang menenggak miras ini adalah Sendi Setiabudi, 20, Eko Handika, 22, dan Ikip Zulkipli, 22. Yusri menyebut ketiga korban tersebut tewas akibat miras oplosan.

“Tiga orang ini meninggal dunia karena minum oplosan,” kata Yusri.

Menurut Yusri, kegiatan meminum miras itu terjadi saat ketiganya berkumpul di kawasan Sira Situ, pada petang hari menjelang waktu salat Magrib. Lalu pada malam harinya, sekitar pukul 20.00 WIB, aksi meminum miras berikutnya dilakukan bersama Rian.

“Tiga orang yang meninggal ini kemudian melakukan aksi minum miras lagi pada Sabtu malam minggu, 12 November 2016, pukul 20.00 WIB. Sekitar pukul 22.00 WIB, para korban pun meninggal dunia. Sementara pada Minggu pagi, Rian dibawa ke rumah sakit, sedangkan tiga orang yang meninggal dimakamkan keluarganya,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, miras oplosan yang dikonsumsi para korban terdiri dari minuman energi, obat penambah darah, air mineral dan alkohol 70 persen.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *