Gapura Garut ,- Terkait dengan keberadaan objek wisata Darajat Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut yang dituding menjadi salah satu penyumbang terjadinya banjir bandang, Bupati Garut Rudy Gunawan, menegaskan pihaknya tidak akan segan-segan membongkar seluruh tempat wisata yang ada di kawasan tersebut jika dalam setahun para pengusaha wisata tidak melakukan penyesuaian sesuai peraturan Bupati tentang penataan kawasan Darajat dan menempuh ijin aktifitasnya.
Rudy tidak menampik sejumlah pejabat dinas dipanggil oleh Polda Jabar terkait kawasan Darajat yang dikaitkan dengan kasus banjir bandang yang menerjang Garut pada Selasa 20 September 2016 lalu.
Ia menyebutkan pemangilan yang dilakukan Polda Jabar hanya untuk memastikan apakah kawasan Darajat memiliki ijin yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah atau tidak.
“Pemanggilan yang dilakukan oleh Polda tidak ada kaitannya dengan penegakan hukum karena tidak ada masalah, dan kita menyampaikan bahwa RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) kita bener. Jika kemudian terjadi penyimpangan di lapangan kita minta agar diproses secara hukum dan kita menyatakan untuk masalah Darajat kita belum memberikan ijin karena (mereka para pengusaha) harus memenuhi persyaratan,” Ungkap Rudy, Senin (31/10/2016).
Terkait pertanyaan sejumlah pihak yang menyindir Satpol PP hanya berani menertibkan mini market namun tidak berani pada kawasan wisata Darajat, Rudy mengatakan konteks permasalahannya berbeda antara penegakan pelanggaran oleh Mini Market dengan kawasan wisata Darajat.
“Jika di Darajat dilakukan penutupan harus melihat berbagai hal, dan dengan adanya masalah (kaitannya dengan banjir bandang) ia mengaku akan membongkar kalau dia (pengusaha) tidak bisa melaksanakan penyesuaian sesuai Perbup. Saya tidak takut. (Mereka pengusaha) dikasih waktu satu tahun, disitu aspeknya banyak, mereka sendiri kalau membahayakan pidanakan saja,” Tegasnya.***Margogo
