HUKUM KRIMINAL

Beredar Video Siswi SMK di Garut Mabuk, Coreng Dunia Pendidikan

Ini dia penampakan siswi sebuah SMK di Garut yang mabuk berat beredar lewat videonya, foto Istimewa
Ini dia penampakan siswi sebuah SMK di Garut yang mabuk berat beredar lewat videonya, foto Istimewa

Gapura Garut ,- Beredarnya sebuah video amatir yang menayangkan salah satu siswi setingkat SMA yang diduga dari Garut, dalam keadaan mabuk berat telah kembali mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Garut.

Dalam video yang direkam seseorang itu menampilkan siswi berseragang lengkap Sekolah Menengah Kejuruan tampak mabuk tidak terkendali saat sedang diperiksa petugas security pada sebuah ruangan.

Tidak jelas lokasi dan kapan video tersebut direkam, namun siswi yang diperiksa bersama seorang teman prianya ini tampak membentak dan melontarkan kata-kata kasar. Dalam tayangan video, siswi mabuk tersebut berbicara ngawur diluar kesadaranya. Kata-katanya sesekali mengelikan membuat orang waras ingin tertawa mendengarnya.

Video tersebut beredar di dunia maya dengan berbagai versi dan durasi yang berbeda. Di situs Yotube misalnya, terdapat lebih dari dua versi video siswi mabuk ini.

Versi paling singkat dari video ini berdurasi 6.10 menit. Video yang diunggah pada 22 Oktober 2016 lalu itu setidaknya telah ditonton lebih dari 16.000 kali. Munculnya video siswi mabuk ini sontak menuai beragam komentar di masyarakat terutama para nitizen.

Saat dikonfirmasi pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut menyebutkan pihaknya akan menelusuri video yang telah beredar di internet tersebut. Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdik Kabupaten Garut Cecep Firmansyah, mengaku belum melihat video siswi mabuk tersebut.

“Kami akan coba telusuri dahulu informasi ini. Saya sendiri baru dengar ada siswi mabuk berat seperti itu,” kata Cecep Kamis (27/10/2016).

Cecep mengatakan kasus yang tergolong penyimpangan dan pelanggaran berat bagi seorang siswa sekolah tersebut merupakan bukti dari buruknya pengaruh pergaulan di sebagian kalangan para pelajar saat ini.

“Kita disetiap sekolah selama ini telah berupaya mengantisipasi terjadinya penyimpangan perilaku yang sangat rentan terjadi di kalangan pelajar,”Ungkapnya.

Salah satu upaya Disdik untuk mengantisifasi hal-hal seperti lanjut Cecep dengan penambahan jam pelajaran agama untuk meningkatkan keimanan siswa di setiap sekolah, pembinaan oleh para guru, dan lain sebagainya.

“Namun kami mengakui, bila itu saja masih kurang karena sistem pendidikan di sekolah itu hanya untuk enam jam saja, sementara sebanyak 18 jam sisanya dihabiskan siswa di keluarga dan masyarakat,” Tuturnya.

Ditemui terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut KH Sirojul Munir, menilai pergaulan di kalangan remaja saat ini sudah kelewat batas. Ia mengatakan adanya siswi mabuk menunjukan perbuatan menyimpang saat ini sudah tidak terbendung lagi.

“Kami prihatin, hal ini menunjukan pergaulan bebas sudah tidak terkendali, meski semua pihak sudah berupaya melakukan pendekatan dan pencegahan. Apa ini tanda-tanda akhir zaman?” kata Munir.

Ia pun mendesak agar pihak berwenang melakukan tindakan. Tidak hanya membuktikan kemerosotan moral, kasus ini menunjukan bila peredaran miras di Kabupaten Garut masih terjadi.

“Faktanya ada pelajar mabuk, berarti peredaran miras di Kabupaten Garut masih marak. MUI tidak punya wewenang untuk melakukan penindakan, oleh karenanya kami mendesak agar pihak berwenang mengusut kasus ini, lacak para pelaku termasuk penjual atau pengedar miras, narkotika, dan sebagainya. Beri sanksi tegas agar menimbulkan efek jera,” paparnya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *