OLAHRAGA PON JABAR

Cabor Balap Sepeda Jabar Bakal Turun Full di Pra-PON XIX

Gapura Garut ,- Meski belum melaksanakan sentralisasi, Pengurus provinsi (Pegprov) Ikatan Sepeda Seluruh Indonesia (ISSI) Jabar menargetkan tujuh medali emas untuk cabor balap sepda di PON XIX.

Menurut Ketua Umum Pengprov ISSI Jabar H.  Ato Hermanto, pihaknya meyakini akan mencapai target perlehan medali pada Cabor yang dipimpinnya tersebut.

“Target realistis kita adalah 5 hingga 7 medali emas dari total 21 medali yang diperebutkan. Namun kita akan berupaya untuk bisa meraih lebih dari itu,” Kata Ato.

Utuk memenuhi target tersebut, Atlet Jabar akan turun full di cabor balap sepeda pada pra-PON XIX 2015 ini. Pengerahan atlet yang lebih banyak dari daerah lain disebabkan karena Jabar akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan pra-PON XIX 2015.

“Sebagai tuan rumah, kita akan turun full. Ada total 30 atlet yang diterjunkan untuk cabor balap sepeda,” kata Komisi MTB Pengprov ISSI Jabar, Oky Raspati, Selasa (11/8/2015).

Cabor balap sepeda terdiri dari nomor MTB, road race, BMX, dan trak. Pada PON XIX 2016 mendatang, cabor ini memperebutkan 21 medali emas.

“Peringkat pada pra-PON menentukan kuota atlet per daerah. Kita akan upayakan maksimal di pra-PON dengan turun fullnya semua atlet balap sepeda,” ujarnya.

Meski mengerahkan seluruh atlet yang dimiliki, tantangan bagi jabar di PON XIX tahun depan sangatlah berat. Atlet Jawa Timur (Jatim) dan DKI, diprediksi dapat menjadi ancaman.

“Kendala kita adalah belum dilakukannya sentralisasi. Padahal kita tuan rumah. Sementara dua daerah lain yaitu Jatim dan DKI, mereka sudah melakukan sentralisasi sejak dua tahun yang lalu. Tentu saja hal ini akan sangat berat,” ungkapnya.

Pelatih MTB ini menilai, sentralisasi bagi para atlet sangat penting, karena balap sepeda merupakan olahraga daya tahan. Dengan demikian, diperlukan waktu untuk peningkatan masing-masing atlet itu sendiri.

“Nomor MTB sebenarnya sudah dimulai untuk mempersiapkannya, meski tidak semuanya. Di luar MTB, seperti untuk nomor road race, BMX, dan trak belum. Sementara olahraga balap sepeda itu terukur. Jelas waktu-waktu capaiannya. Ini yang mesti dikejar,” jelasnya.

Senada dengan Oky, Komisi Road Pengprov ISSI Jabar Robby Dwi Januar menilai peningkatan waktu dan progres harus dilakukan sedini mungkin. Kendati demikian, Robby mengatakan pihaknya akan terus berupaya maksimal.

“Feeling coach sementara ini baru membaca dari setiap kejuaraan yang diikuti para atlet. Di nomor track saja masih fifty-fifty, karena action saja belum. Kita tetap berupaya untuk meningkatkan progres para atlet di luar sentralisasi,” ucapnya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *