Gapura Kota Banjar ,- Kejuaraan Daerah (Kejurda) Roadrace seri ke 3 yang berlangsung disirkuit Patroman, Kota Banjar, Jawa barat berlangsung meriah dipadati ribuan pennton Minggu (21/12/2014). Padahal sebelumnya event motor bergensi di Kota Banjar tersebut sempat dihentikan oleh panitia pelaksana pada saat pelaksanaan sesi latihan resmi jelang pertandingan karena hujan deras disertai petir pada Sabtu 20 Desember 2014.
Antusias penonton dan para pembalap yang mengikuti event tersebut terlihat dari jumlahnya yang cukup banyak jika dibanding pada penyelenggaraan tahun tahun sebelumnya. Tidak hanya itu penontonnya pun membludak hingga meluber ke pinggir lintasan.
Ajang adu kebut dan adu skill serta mengasah nyali para pembalap dalam menunggang kuda besi ini, tersaji di sirkuit seputar terminal bis Banjar Patroman. Kejurda seri ke 3 road race ini merupakan putaran terakhir atau grand final.
Dalam ajang balap motor ini jumlah starter mencapai 320 pembalap. Para pembalap ini pun dibagi menjadi 17 kelas, dari kelas pemula, matic, scooter, sport, hingga kelas seeded. Selain peserta dari Kota Banjar, para pembalap in pun datang dari berbagai kota di tanah air, seperti Banten, Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Kebumen, bahkan hingga Surabaya.
Dengan banyaknya jumlah peserta yang ikut balapan, ini merupakan bukti bahwa pecinta otomotif khususnya road race masih sangat antusias.
“Alhamdullilah acaranya lancar, jumlah pesertanya banyak dan para pembalap ini mampu membuat para penonton terpukau,” Kata Sodarjat Argadireja ketua Ikatan Motor Banjar ( IMB),Minggu (21/12/2014).
Pria yang kerap disapa Ajat Doglo ini pun menambahkan, bahwa diselenggarakannya kegiatan Roadrace ini untuk menyalurkan bakat para pembalap khususnya pembalap yang masih muda.
Hasil dari lomba untuk kelas bebek 4 Tak 125 cc TU-Seeded (MP1) keluar sebagai juara pertama adalah Irfan Chupenk dari Tasikmalaya, dan untuk kelas Bebek 4 Tak 110 cc STD-Pemula B 14 TH (MP6) juara 3 diraih Riefsa Firdaus Hakim asal Kota Banjar.
Pihak panitia berharap kegitan kejurda balapan ini juga merupakan salah satu ajang untuk meminimalisir angka balapan liar dan kenakalan remaja, sehingga minat dan bakat mereka dalam bidang otomotif dapat tersalurkan dengan benar sehingga tidak terjerumus pada kelompok-kelompok atau geng motor yang selama ini meresahkan masyarakat.***Hermanto
