Ilustrasi Petani
GAPURANA

Sikapi Kenaikan BBM : “Jojodog Pindah Ka Salu”

Ilustrasi Petani
Ilustrasi Petani

Oleh : Asep Rijal

Gapura Indonesia News;

Rencana kenaikan BBM yang di perkirakan akan segera “Dilakukan” oleh Pemerintahan Joko Widodo di sikapi oleh pakar Ekonomi di dua sisi antara  kelompok Pro dan Kontra.

Kelompok yang mengatasnamakan Pro itu diam di Kaki Pemerintahan dengan berbagai dalih dan Argument yang di seminarkan , begitupun kelompok yang kontra katanya telah melakukan berbagai Observasi dengan tatanan menyelenggarakan seminar khusus atas penolakan yang di hembuskannya.

Sikap tersebut jelas terlihat , dan mereka memakai Media dengan dalih berita dan guna menyusun kekuatan kelompoknya masing-masing yang di masukan kepada sisi hembusan mengatasnamakan Demi Kemajuan Rakyat Indonesia.

Kedua kubu berlawanan arah itu telah menjadikan berbagai Media (Elektronik,Cetak,Online,Medsos dan lainnya) terbawa dari nuansa dua sisi yang seakan di sett kisruh , tidak ada kesimpulan pasti dengan kepastian kemajuan yang di buat oleh yang mengklaim kelompok pemerintahan di bawah kepemimpinan Joko Widodo sampai saat ini penulis melihat hal ini adalah sebuah “Skenario” ketidak berdayaan kebijakan pemerintahan saja.

Hembusan perlawanan sengit di lakukan oleh kelopok yang mengatasnamakan kelompok yang Kontradiktif dengan yang mengklaim “Kebijakan” Harus menaikan BBM dengan berbagai Argumentnya , di sinilah letaknya tentang bahasan Demokratisasi Ala Indonesia (barangkali).

Namun yang perlu di ingat oleh Rakyat Indonesia , Negara kita itu adalah sebuah Negara  kepulauan  penghasil Minyak dengan katagori penghasil minyak yang di perhitungkan oleh Dunia , kita adalah sebuah Negara dengan taktik ekonomi yang  terkatagori “Otak Jongkok” , kenapa demikian ? karena  kita telah melakukan hal konyol dalam hal tersebut  Kita Jual Minyak Mentah itu dan hasil dari penjualan tersebut di Belikan BBM dengan berbagai modelnya aneh bukan? Seperti penulis akan bikin contoh “Otak Jongkok” petani jual Padi untuk membeli beras ,nah itulah Otak Jongkok Bukan?.

Solusi ;

Dari obrolan pagi ini penulis tak akan bermaksud menyeret pikiran pembaca dengan katagori Otak Jongkok yang di maksud , serumitnya langkah manusia itu pasti menemukan jalan yang pasti dan terbuka untuk membuka jalan dengan sikap yang cerdik dan cendekia , tentang prediksi kemajuan bangsa Indonesia yang di inginkan barangkali “harus tercipta dulu korban” korban dari cita-cita kemajuan yang ingin di capai itu adalah terhantamnya kepentingan-kepentingan Rakyat Kecil yang masih bingung bersolusi untuk hidup , hanya menyikapi pendaringannya saja yang mesti ngebul bukan..?

Ya begitulah adanya ini pasti bukan mengada-ada bahwa sesungguhnya harga Sembako itu akan naik dengan naik yang tak akan terprediksi .

Dari Otak Revolusi ekonomi masyarakat kita yang Agraris ke Otak Industri yang sampai saat ini kita anggap “Rada Ngaco” hanya ada Media yang akan meluruskannya , kenapa Media? Ya,,medialah yang harus bertanggung jawab dalam hal ini , kita coba dengan memboomingkan informasi yang akan menyeret Warga Pedusunan di lembah-lembah di sekitaran Pasundan dan lembah-lembah ngarai seluruh kepulauan Indonesia berubah haluan cara pandang Ekonominya , karena kita tak sadar bahwa ternyata pola hidup dengan mengandalkan Otak Tani dan Bertani itu adalah cara Warga Indonesia bertahan hidup sesungguhnya , cara pandang kita tentang bahasa penghasil “Uang” itu bukan kita membuat produkc yang bingung untuk memasarkannya , bertanilah kalau kita ingin Kaya Raya OK,,?.

Artikel ini di buat di pagi ini semoga bisa menyadarkan kita sebagai Warga Negara Agraris yang tidak akan terkalahkan oleh Dunia manapun dengan nama Negara apapun , namun kita telah lupakan sendiri dengan berbagai dalih padahal bila kita Bertani dengan Hebat maka Negara lainlah yang akan “Jongkok” menghormat kita , sekian dan terima kasih.

Hidup Petani Indonesia dan Hidupkanlah Dengan Media  ,,,,,,,,,,,,,,,,,,!!!

Kalau istilah “Sunda mah Ulah Jadi Jojodog Pinah Ka Salu”.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *